Dosen FMIPA UNY Dampingi Ekoeduwisata Bukit Cubung : Sinergi Pengabdian dan Pemberdayaan Wujudkan UNY Mbangun Desa

Tim dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Bukit Cubung, Desa Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo pada akhir Agustus lalu. Kegiatan ini berfokus pada pendampingan pengelolaan destinasi wisata melalui skema ekoeduwisata yang menekankan konservasi lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Salah satu kegiatan utama adalah pelatihan ecoprint, teknik seni memanfaatkan daun dan tumbuhan sekitar untuk menghasilkan motif alami pada kain. Ecoprint tidak hanya memperkenalkan kreativitas berbasis kearifan lokal, tetapi juga mendorong praktik ramah lingkungan dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Produk ecoprint kini menjadi bagian dari paket wisata edukatif yang dipadukan dengan kuliner tradisional dan kerajinan lokal.
Selain itu, tim dosen UNY juga melakukan pembentukan kelembagaan pengelola wisata desa yang bernaung di bawah Unit Wisata BUMDesa Binangun Jati Unggul, pelatihan pemandu wisata lokal, serta penyusunan jalur interpretasi edukatif. Infrastruktur ringan seperti papan informasi dan sistem pengelolaan sampah terpilah juga mulai dikembangkan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat citra Bukit Cubung sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Kegiatan ini pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat membantu tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) UNY, terutama IKU 2 yaitu  mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, melalui keterlibatan dalam praktik lapangan, riset, dan proyek wisata edukatif, IKU 3 yaitu dosen berkegiatan di luar kampus, dalam hal ini mendampingi masyarakat desa dan menjalin kemitraan dengan BUMDes dan Pokdarwis, IKU 5 yaitu hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, dengan terbentuknya produk wisata edukatif, ecoprint, dan model pengelolaan berbasis desa serta IKU 7 yaitu kerja sama dengan mitra, baik pemerintah desa, kelompok masyarakat, maupun lembaga swasta pendukung pariwisata.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) yaitu Edukasi lingkungan dan keterampilan ecoprint sebagai media pembelajaran, SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) yaitu  Pemberdayaan UMKM lokal melalui produk ecoprint, kuliner, dan homestay, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) yaitu Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat, SDG 12 (Responsible Consumption and Production) yaitu pemanfaatan bahan alami dalam ecoprint dan praktik produksi ramah lingkungan, serta SDG 15 (Life on Land) yaitu peningkatan kesadaran akan konservasi vegetasi dan ekosistem daratan di kawasan Bukit Cubung.
Ketua tim pendamping dari FMIPA UNY, Dr. Ahmad Kamal Sudrajat, M.Pd. menyampaikan bahwa keberhasilan awal ini akan ditindaklanjuti dengan pendampingan berkelanjutan, riset kolaboratif, serta pengembangan paket wisata edukatif yang lebih variatif. 
“Kami berharap Bukit Cubung menjadi laboratorium alam terbuka sekaligus contoh nyata pengelolaan ekoeduwisata berbasis desa yang berkelanjutan,” katanya.
Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi warga, tetapi juga memperkuat peran universitas dalam mencapai IKU dan SDGs, serta menjadikan UNY sebagai mitra strategis dalam pembangunan berkelanjutan di daerah. (kunt/witono)