- Bahasa Indonesia
- English
You are here
Ampas Tebu untuk Meningkatkan Kualitas Air
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi manusia, diantaranya untuk konsumsi serta kebutuhan sehari-hari. Jumlah air bersih semakin berkurang karena pencemaran air oleh limbah industri tekstil yang mengandung zat warna berbahaya bagi kesehatan. Salah satu zat warna yang biasa digunakan pada industri tekstil adalah congo red. Keberadaan zat warna congo red dalam lingkungan perairan dapat mengganggu kehidupan berbagai spesies makhluk hidup karena sifat zat warna congo red yang toksik. Congo red yang terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, ginjal dan saraf.
Berbagai macam cara telah dilakukan untuk mengatasi pencemaran air yaitu dengan metode pengendapan dan penyerapan, akan tetapi, penggunaan cara ini justru menimbulkan limbah baru hasil pengendapan dan penyerapan. Oleh karena itu digunakan metode alternatif melalui penggunaan fotokatalis dengan kelebihan, diantaranya: dapat memisahkan senyawa polutan, digunakan untuk dekomposisi air, degradasi senyawa organik, mempunyai sifat reduksi oksidasi yang kuat, ikatan kimianya stabil terhadap cahaya dan tidak larut dalam air.
Berangkat dari masalah tersebut, mahasiswa FMIPA UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) yang beranggotakan Dinar Indah Lufita Sari (Kimia) , Zamhariroh Marsa Fajarwati (Kimia), Lina Cahyaningsih (Kimia) dengan dosen pembimbing Dr. Kun Sri Budiasih M.Si, membuat Aplikasi Fotokatalis CuO doped SiO2 dari Ampas Tebu (Bagasse) untuk Meningkatkan Kualitas Air.
Pembuatan aplikasi fotokatalis CuO doped SiO2 dari limbah tebu ini, karena banyak limbah ampas tebu yang belum termanfaatkan. Setelah ditelusuri lebih lanjut, dalam ampas tebu terkandung silika sebesar 71%. Silika dalam ampas tebu dapat mendegradasi senyawa organik dalam limbah tekstil yaitu congo red. Fungsi dari penggunaan fotokatalis CuO doped SiO2 yaitu untuk menguraikan limbah menjadi zat yang aman bagi lingkungan dengan bantuan sinar matahari yang jumlahnya melimpah di bumi.
Cara pembuatan fotokatalis CuO doped SiO2 melalui 5 tahap yaitu preparasi silika dari ampas tebu. Pada proses ini Kulit tebu dicuci dengan air bersih. Selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2 hari. Kulit tebu yang telah kering kemudian dibakar dalam lingkungan terbuka untuk mendapatkan arang. Arang yang diperoleh selanjutnya dikalsinasi menggunakan muffle furnace pada suhu 800°C selama 6 jam hingga dihasilkan abu berwarna putih keabuan.
Proses selanjutnya adalah demineralisasi silika dari abu ampas tebu; karakterisasi silika dari abu ampas tebu diantaranya karakterisasi XRD, karakterisasi SEM/EDX , karakterisasi UV-Vis padatan ; preparasi tembaga oksida (CuO) doping silika (SiO2) ; dan uji aktivitas fotokatalis terhadap congo red menggunakan spektroskopi UV-Vis (spectronic 20). (witono)
Organisasi Mahasiswa
- Dewan Pertimbangan Mahasiswa
- Badan Eksekutif Mahasiswa
- Himpunan Mahasiswa Matematika
- Himpunan Mahasiswa Fisika
- Himpunan Mahasiswa Kimia
- Himpunan Mahasiswa Biologi
- Himpunan Mahasiswa IPA
- HANCALA (Pecinta Alam)
- Haska (Kerohanian Islam)
- SEKRUP (Teater, Seni)
- KSI MIST (Penelitian)
- BIONIC (UKM Pengamat Burung)
- MIPA Creativepreneur Club
Kepala, Sekretaris Layanan Administrasi, dan UUIK
Kontak Kami
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Karangmalang
Jl.Colombo No. 1 Yogyakarta 55281,
Telp. 0274-586168 psw 217, 336
Telp. 0274-565411
FAX. 0274-548203
Email: humas_fmipa@ uny.ac.id
Copyright © 2024,