You are here
Kuliah Umum Dosen Tamu dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia: Keberlanjutan dan Kimia Hijau dalam Pendidikan
Universiti Teknologi Mara, Malaysia melakukan kunjungan ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka Guest Lecture. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu (21/08/2024) di Ruang Sidang 3 FMIPA UNY. Kegiatan ini dilaksanakan berapa kuliah umum bagi para mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia dan Program Studi Pendidikan Biologi bersama Prof. Dr. Sharipah Ruzaina Binti Syed Aris, tentang topik “Sustainability and Green Chemistry in Education”.
Dalam kuliah ini dibahas bagaimana kimia hijau sebagai kerangka dalam pembangunan berkelanjutan (Green Chemistry as a Framework for a Sustainable Future). Topik ini menjelaskan bahwa bagaimana kimia hijau digunakan untuk menghasilkan bahan-bahan baru melalui sintesis, seperti renewable lifestock (contohnya, minyak biji jarak, biomassa, petlets, kompos).
Kimia hijau telah telah dikembangkan sebagai proses kimia berkelanjutan dalan tiga decade. Hal ini sebagai kerangka dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, lebih fokus terhadap efisiensi dan meminimalkan limbah dan penggunaan bahan yang aman. Kimia hijau berkaitan dengan sirkular ekonomi dimana melakukan desain untuk melakukan 3R (Reuse, recycling, atau upcycling) dari bahan. Hal ini akan mendukung untuk mengurangi krisis global.
Inovasi berkelanjutan dari kimia hijau dapat menghasilkan produk berupa pakan ternah, biorefinery dan inobasi metode katalis. Ini sangat penting untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendesain proses efisiensi energi yang menguntungkan bagi lingkungan.
Life-Cycle Analysis (LCA) dan matriks berkelanjutan digunakan untuk mengevaluasi dampak bagi lingkungan selama daur ulang energi. Selain itu, kimia hijau memberikan harapan terhadap masa depan untuk mengembangkan metode depolarisasi plastik, mendesain bahan kimia yang tidak beracun,dan mengintegrasikan teknologi untuk mempercepat inovasi dalam pengembangan produk.
Terdapat 12 prinsip kimia hijau yang dapat digunakan, antara lain 1) Pencegahan (Prevention); 2) Ekonomi atom (Atom economy); 3) Sintesis kimia yang kurang berbahaya (Less hazardous chemical synthesis); 4) Merancang bahan kimia yang aman (Designing safe chemicals); 5) Pelarut dan bahan pembantu yang lebih aman (Safer solvents and auxiliaries); 6) Efisiensi energi (Energy efficiency); 7) Menggunakan bahan baku yang dapat diperbarui (Using renewable feedstock); 8) Mengurangi turunan (Reducing derivatives); 9) Katalisis (Catalysis); 10) Merancang untuk degradasi (Designing for degradation); 11) Kimia yang secara inheren lebih aman (Inherently safer chemistry).
Kimia hijau ini dapat dibelajarkan kepada siswa dalam pembelajaran sains di sekolah. Peran dari guru kimia adalah mempromosikan atau mengenalkan kimia hijau yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran, kegiatan praktikum di laboratorium, dan projek. Semoga melalui pengembangan kimia hijau ini dapat menjadi inovasi untuk diterapkan dalam pembelajaran, dan turut serta berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan (ratna/witono).
Organisasi Mahasiswa
- Dewan Pertimbangan Mahasiswa
- Badan Eksekutif Mahasiswa
- Himpunan Mahasiswa Matematika
- Himpunan Mahasiswa Fisika
- Himpunan Mahasiswa Kimia
- Himpunan Mahasiswa Biologi
- Himpunan Mahasiswa IPA
- HANCALA (Pecinta Alam)
- Haska (Kerohanian Islam)
- SEKRUP (Teater, Seni)
- KSI MIST (Penelitian)
- BIONIC (UKM Pengamat Burung)
- MIPA Creativepreneur Club
Kepala, Sekretaris Layanan Administrasi, dan UUIK
Contact Us
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Colombo Street No. 1 Yogyakarta 55281,
Phone: +62274-565411
FAX. +62274-548203
Email: humas_fmipa@uny.ac.id
Copyright © 2024,