You are here
TELITI LUDAH KELELAWAR, MAHASISWA UNY TEMUKAN BAKTERI PERUSAK SEL DARAH MERAH
Submitted by witono on Wed, 2015-06-10 13:05
Kelelawar merupakan hewan pembawa penyakit (Reservoir) dan disebut sebagai hewan zoonis yang memiliki penularan penyakit cukup tinggi ke manusia atau hewan vertebra lainnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit pada tahun 2015 hingga 2017 akan melakukan penelitian pada berbagai hewan reservoir salah satunya adalah kelelawar. Pada dasarnya kelelawar memiliki perbedaan dari pola makan dan ekosistem mulut sehingga tingkat toksisitasnya juga berbeda. Tingkat penyebab penyakit dapat dilihat dari kelompok bakteri dan daya hemolitiknya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melihat toksisitas saliva kelelawar melalui isolasi bakteri adalah dengan isolasi dan identifikasi bakteri dari sampel saliva kelelawar megachiroptera dan microchiroptera di kawasan karst menoreh sebagai indikator toksisitas saliva.
Hal tersebut membuat keempat mahasiswa FMIPA UNY yaitu Andi Joko Purnomo, Dixy Dhyanti Prillyaning Saraswati, Cici Nurmaidha Tanjung dan Muhammad Fajar Fathu Rahman melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui kelompok bakteri dan daya hemolitiknya dari sampel saliva kelelawar sebagai indikator tingkat toksisitas saliva di kawasan karst Menoreh.
Andi Joko selaku ketua tim menjelaskan, penelitian dilakukan menggunakan kelelawar megachiroptera dengan genus Hipposideros, sedangkan pada kelelawar microchiroptera terdapat dua genus yaitu Miniopterus dan Cynopterus. Pada sampel saliva kelelawar baik megachiroptera dan microchiroptera ditemukan 93 isolat bakteri ditinjau dari karakter morfologi dan fisiologi bakteri. Hasil identifikasi bakteri menunjukkan 5 genus bakteri dugaan yaitu Sterptobacillus, Streptococcus, Staphylococcus, Shigella dan Bacillus. Terdapat perbedaan bakteri dari golongan microchiroptera dan megachiroptra ditinjau dari jumlah β-hemolisis terbanyak sebanyak 36 isolat pada sampel microchiroptera. β-hemolisis artinya adalah bakteri tersebut mampu merusak susunan sel darah merah. Dengan nilai toksisitas isolat pada microchiroptera sebesar 86,4 %. Sehingga kelelawar dari kelompok microchiroptera memiliki nilai toksisitas tinggi pada saliva kelelawar di kawasan kars menoreh.(dixy/witono)
Organisasi Mahasiswa
- Dewan Pertimbangan Mahasiswa
- Badan Eksekutif Mahasiswa
- Himpunan Mahasiswa Matematika
- Himpunan Mahasiswa Fisika
- Himpunan Mahasiswa Kimia
- Himpunan Mahasiswa Biologi
- Himpunan Mahasiswa IPA
- HANCALA (Pecinta Alam)
- Haska (Kerohanian Islam)
- SEKRUP (Teater, Seni)
- KSI MIST (Penelitian)
- BIONIC (UKM Pengamat Burung)
- MIPA Creativepreneur Club
Kepala, Sekretaris Layanan Administrasi, dan UUIK
Contact Us
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Colombo Street No. 1 Yogyakarta 55281,
Phone: +62274-565411
FAX. +62274-548203
Email: humas_fmipa@uny.ac.id
Copyright © 2024,