Tim PkM UNY Melaksanakan Benchmarking berupa Kunjungan dan Perencanaan Program Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Berkah Alam

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan kedua dari rangkaian kegiatan PkM Pengelolaan Sampah bersama warga Tamanmartani Kalasan, Minggu, 23/6/24. Sebelumnya pada 9/6/24 kegiatan pertama adalah Brainstorming tentang pengelolaan sampah, selanjutnya kegiatan kedua adalah Benchmarking: kunjungan dan perencanaan program lanjutan di Bank Sampah Berkah Alam, Kringan, Ponggok, Polanharjo, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan agenda kedua dari rangkaian kegiatan Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Ecoenzyme oleh tim PkM UNY. Kegiatan dimulai dari pemberangkatan beberapa kelompok dasawisma dari Kepatihan, Bugisan dan Gampar, Kalurahan Tamanmartani Kalasan menuju Bank Sampah Berkah Alam di Kiringan Ponggok, Klaten. Ditempaty tersebut rombongan disambut oleh Agus Hartono, SS dari Yayasan Lestari Semangat Mandiri yang mendampingi selama kegiatan.
Tim PKM UNY terdiri, Prof. Dr. Sri Handayani, M.Si (ketua), dengan anggota Dr. Lisma Diana (FIKK) dan mahasiswa Prodi Kimia yaitu Tria Novita Anasriah, Satrio Dwi Kuncoro dan Helena Christia Deshediany (Prodi Manajemen).
Sementara itu Direktur Bank Sampah Berkah Alam, Endang Sriyanti menyampaikan kondisi sampah di lingkungan Desa Ponggok sudah lebih baik dari dua tahun lalu berkat kesadaran, kerja keras, dan kekompakan warga dan tempat wisata sekitar desa yang mau bekerja sama dalam mengelola sampah dengan baik salah satunya Umbul Besuki. Dalam mengelola bank sampah dengan baik, juga diperlukan kerjasama dan ketekunan dari para pengurus bank sampah. Beliau juga menyampaikan proses pengelolaan bank sampah yang ada di desa tersebut dan sistem kepengurusan bank sampah.
Sri Handayani mengatakan, pada kegiatan selanjutnya adalah praktik dan penjelasan bersama pengurus bank sampah berkah alam. Praktik ini merupakan bentuk simulasi saat warga pertama kali datang membawa sampah hingga proses akhir pada penjualan kepada mitra. Diawali dengan warga membawa sampah yang belum dipilah kemudian ditimbang kotor, setelah itu terdapat penimbangan bersih yang dihitung dari sampah yang sudah disortir berdasarkan jenisnya. Setelah itu proses pencatatan hasil timbang warga berdasarkan nama, jenis sampah dan berat, lalu ada pencatatan keuangan nasabah bank sampah, dan pencatatan pengambilan sampah yang akan dikirim ke mitra. Pencatatan pengambilan sampah ini berisikan identitas driver pengambil sampah, jumlah dan berat sampah, dan harga jual sampah.
“Pada kesempatan ini seluruh peserta sangat antusias dibuktikan dengan keaktifan dalam bertanya dan saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan sampah. Peserta juga semakin paham proses pengelolaan sampah dan manajemen bank sampah yang baik. Harapannya peserta juga dapat mewujudkan dan menerapkan hasil kunjungan ini di desanya yang memiliki manfaat untuk kebersihan lingkungan dan pastinya juga bisa bernilai jual dan menambah pemasukan peserta”, pungkasnya. (han/witono)